Jumat, 08 April 2016

Radian dan Dru

[Movie Script Blog Tour] 



Dan, inilah episode 10. Cekidot~

INT. Ruang Gelap.

Rad: (Meringkuk dengan tangan dan badan terikat di kursi. Mencoba membuka mata, kepala pusing dan berat)
Rad: (Menatap sekeliling yang gelap, hanya sedikit cahaya masuk dari celah di bawah pintu)

SFX. Suara langkah kaki memasuki ruangan.
SFX. Pintu terbuka.

Al: Sudah bangun kau rupanya. (Menyeringai. Menekan tombol di dinding. Lampu menyala)

Rad: Bedebah! Apa sebenarnya yang kau rencanakan?

Al: (Tertawa) Maafkan aku jika membuatmu tidak nyaman kawan. Tapi ini semua demi selesai semua permainan yang memuakkan ini.

Rad: Cih! Kawan katamu? Setelah kau menyekap para pengunci dan aku di sini, serta melibatkan anak-anak itu dalam bahaya, kau bilang kawan? (Menatap jijik)

Al: (Tertawa) Kau memang tak berubah, Rad. Sudahlah kau ikuti saja permainan ini. Dan pada akhirnya kau akan berterima kasih padaku.

Rad: (Menatap kesal dan bingung)

Al: Ada seseorang yang ingin bicara padamu.

SFX. Biiip. Line tersambung. Layar mengambang muncul.

Pria bertopeng: (muncul di layar) Hai Radian!

Rad: (Menatap layar)

Pria topeng: Aku tak menyangka kau sudah jadi sebesar ini. Maafkan aku melibatkanmu dan kawan-kawanmu dalam permainan ini. Tapi ini harus aku lakukan.

Rad: Apa maksudmu? Apa sebenarnya yang kalian inginkan? (Suara tinggi)

Pria topeng: (Mengangguk-ngangguk pelan) Kau akan tahu kemudian. Sekarang bersantailah dulu di sini, tenangkan dirimu.

Rad: Santai? Tenang, katamu? Teman-temanku nyaris mati dan kau suruh aku bersantai? (Mengangkat badan, hendak berdiri. Tapi gagal karena masih terikat di kursi)

Pria topeng: (Tertawa) Kau memang punya kepedulian yang tinggi, Rad. Tapi, untuk menyelesaikan permainan ini, kau harus tetap di sini. Maafkan aku. Istirahatlah.

SFX. Biip.

Pria topeng: (Hilang dari layar)

Rad: (Mendengus kesal)

Cut. Back To
INT. Ruang penuh tabung

Dru: (Napas tersengal satu-satu)

Jan: Dru, kau baik-baik saja? (Menempelkan badan ke sisi tabung)

Ar, Wid: (Menoleh ke arah Dru)

Dru: A...aku baik-baik saja. (Menjawab pelan, sambil tersenyum)

Jan, Ar, Wid: (Saling bertatapan. Lega, ikut tersenyum)

Wid: Bagaimana? Kali ini kau berhasil berkomunikasi dengan Rei?

Dru: (Mengangguk pelan) Semoga mereka segera bisa menuntaskan tugasnya dengan baik.

Ar, Wid, Jan: (Menarik napas lega)

Cut. Back To
INT. Ruang Pengendali

Cyn: Lalu sekarang bagaimana? (Mengerling, menatap Wij, Joe, Em, dan Rei)

Rei: (Mengeluarkan GPS Tracker dari tasnya) Kita lihat di sini.

Wij, Joe, Em, Cyn: (Mendekati Rei, bersama menatap GPS tracker)

Em: Baiklah, kita ikuti saja petunjuk ini. (Menunjuk layar GPS)

Wij, Joe, Cyn, Rei: (Mengangguk)

Wijaya dan Athemis bergegas ke luar ruangan. Tiba-tiba Rei teringat pesan dari suara Dru yang tadi didengarnya. "Ada mata-mata di para pengunci".

Rei: Tunggu (Berhenti melangkah)

Cyn, Joe, Em, Wij: (Berhenti dan menoleh ke arah Rei)

Rei: Wij, kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Apa kau berada di pihak kami atau berada pada orang-orang di atasmu? (Menatap tajam ke arah Wij)

Cyn, Em, Joe: (Bersitatap kemudian menganggung membenarkan pertanyaan Rei)

Wij: (Wajah terkejut. Terdiam)

Rei: Atau sebenarnya kau mata-mata? (Nada meninggi)

Cut. Back To
INT.Ruang Gelap

LS.Radian masih meringkuk di atas kursi.

Rad: Sial! (Menendang udara)

Rad: Apa sebenarnya rencana mereka? Mengapa aku disekap di sini? Dan mengapa mereka membuatku seolah-olah sudah mati dalam ledakan tabung itu?

Rad: (Mengerang kesal) Aaaaa... Apa sebenarnya semua ini? (Mengepal tangan)

Rad: (Amarah mulai mereda. Mengatur napas)

Rad: Dru, dia masih di sana, di dalam tabung itu. (Mencoba berdiri mengangkat badan. Sia-sia)

Rad: (Mencoba berdiri lagi dengan segala upaya. Sia-sia. Ikatan di tangan dan badannya terlalu kuat. Kursi besi bahkan tak bergerak sama sekali)

Rad: Aaaaargghh... (Berteriak kesal)

Rad: (Mengatur napas)

Rad: Dru, maafkan aku sayang. Semoga kau baik-baik saja di sana. (Berkata lirih)

Cut. Back To
INT. Ruang Penuh Tabung

Dru: (Napas mulai  tersengal. Menarik napas satu-satu. Memegangi dada)

Ar: Dru, are you okay? (Wajah cemas. Menempelkan badan dan tangan ke sisi tabung. Mencari celah untuk keluar. Sia-sia)

Wid, Jan: (Bersitatap. Cemas)

Dru: Ak...ak...aku. Mulai kesulitan bernapas (Berbicara lemah dan putus-putus. Masih memagangi dada)

Jan: Kenapa ini? Bukankah tabung ini bisa menguatkan di saat lemah? (Menatap bingung ke arah Wid dan Ar)

Wid: Apa ini efek dari Dru terlalu banyak tidur?

Ar: Ya, Si Al keparat itu mengatakan kita tidak boleh tidur lebih dari delapan jam. Dan Dru, setelah gagal meningalkan pesan pada Rei saat itu, sudah tidur selama delapan jam-- (Terpotong)

Wid: Dan barusan Dru mencoba tidur kembali untuk menyampaikan pesan pada Rei (Melanjutkan kalimat Ar)

Jan, Ar, Wid: (Cemas)

Jan: Ah Sial. Aldi keparaaaat! (Berteriak meninju tabung)

Dru: (Semakin lemah dan pucat)

Jan, Ar, Wid: (Bersitatap. Menggeleng. Sedih. Tak Percaya)

Bersambung...

Silahkan kunjungi blog Desi untuk tahu kelanjutan kisahnya.

9 komentar:

  1. Waaaaah... luar biasa mbak cici! Jadi kebauang ar, dru, wid, jan akting bareng disorot lampu kamera.

    BalasHapus
  2. Butuh aktor elek-elekan gk??
    Aku nglamar.
    Heheee

    BalasHapus
  3. Penulis multitalent mba Cici ini.
    Ahli dlm semua genre tulisan.
    Ajarin dong mbak ci 😊

    BalasHapus
  4. Penulis multitalent mba Cici ini.
    Ahli dlm semua genre tulisan.
    Ajarin dong mbak ci 😊

    BalasHapus
  5. Dan Radian nggak jadi mati #jederrr.



    Kebayang nggak sih, gimana selanjutnya bikin teka-teki Radian yang jelas-jelas 'mati' di depan yang lain nggak taunya masih hidup xD

    hati-hati Cici, kena amuk yang belakang wakakakak

    Untung gue udahan yak xDD

    BalasHapus
  6. Salut deh sama Cici yang udah nyelesein tantangan MSBT XD

    Tapi kalo boleh kasih saran, didramatisir lagi kayaknya makin oke, Ci. Misal kan Dru lagi sekarat tuh. Bisa aja kan dia flashback ke kenangan dia sama Radian. Kan judulnya aja Radian dan Dru. Biarkan pembaca jadi 'tahu' dan 'menghayati' sedalam apa sih hubugan mereka. SEdikit flashback gak akan mengubah isi skrip kok :)

    Btw, bener kata Zu. Siap-siap ditabok sama absen bawah karena udah bikin Radian gak jadi matek, Ci :)))

    BalasHapus
  7. Wkwkwk gajadi mati! Akhirny ada romance-nya hahha

    BalasHapus