Oleh-oleh Ketemu Bang Tere

Ceritanya kemarin habis ikutan bedah buku "Hujan" bareng Bang Tere Liye. Hmm... Udah pada tahu dong siapa itu Bang Tere? Nggak perlu dijelasin lagi kan yak? Kalau masih ada yang belum tahu, silahkan tanya uncle, uncle google. Hehehe.

Sebenarnya sih, aku nggak terlalu akrab ya sama (karya) beliau, tapi karena kepo dan pernah baca satu karyanya "Bidadari-bidadari surga" dan aku juga suka sama quote-quote nya di FB, maka jadilah kemarin itu pas ada novel terbaru "Hujan" langsung beli, terus ikutan bedah bukunya, kebetulan aja sih, karena ada yang ngadain and nggak perlu ke luar kota. #HemmatBeib. Hahaha

Oke, tanpa basa-basi (lagi) langsung aja aku mau kasih oleh-oleh dari acara kemarin. *Lalu bingung mau mulai dari mana* Whahaha.

Jadi ceritanya setelah Bang Tere mengupas sedikit tentang buku-bukunya, terutama novel Hujan, maka tibalah sesi tanya jawab, dan aku udah nyiapin pertanyaan dua hari sebelumnya buat ditanyain ke Bang Tere. Niat banget kan, yak? Hahaha. Dan pertanyaan yang ingin aku tanyakan kebetulan sama dengan pertanyaan titipan dari temen di salah satu komunitas nulis yang aku ikuti. So, mereka pasti nunggu-nunggu jawabannya dong, termasuk kamu. Iya, kamu. :D

Awalnya hampir aja putus asa nggak dapet bagian buat nanya, karena you know lah ya... Yang mau nanya banyak banget, malah yang nanya juga kadang pake mukadimahnya  puaanjang banget. Hahaha. Tapi, emang gitu sih ya, suka nggak sadar kalau udah ketemu idola. Aku kadang gitu juga. *Oops*

Setelah berjuang angkat tangan di setiap sesi--untung nggak sampe angkat kaki, akhirnya aku kebagian jatah buat nanya di sesi terakhir dan menjadi penanya terakhir. Fiyyuh...*Lap keringet*

So, langsung aja aku kasih bocoran jawaban Bang Tere soal gimana cara dapetin endorse/ testimoni dari Bang Tere. Berikut jawabannya:

1.  Pastikan buku kamu (yang mau terbit itu), terbit di penerbit major. Nah tuh, MAJOR yaaa... bukan Indie. Jadi kalau bukunya mau terbit di penerbit Indie, jangan coba-coba ngirim naskah ke Bang Tere, karena nggak bakal dapet testimoni. Hehehe. Kata Bang Tere, kenapa harus major? Karena dia ingin memastikan bahwa naskah kamu itu udah lewat proses di redaksi dan sejenisnya itulah. Aku juga lupa istilahnya apa. Whhahaha. *peace* Intinya gitu deh ya... Harus penerbit major. :) Oy, soal penerbitan ini, Bang Tere sempat memberikan pandanganannya tentang bagus mana terbit di major apa indie. Maka Bang Tere menjawab, "Dek, kamu menulis karena apa? Karena ingin mendapat like dan komen dari orang, atau karena kamu memang hobi menulis dan suka berbagi? Jika karena hobi bukan karena ingin dapat like dan komen, maka major adalah pilihannya. Bersabarlah, ada saatnya naskahmu akan diterima di sana." Nah, itu dia jawaban Bang Tere, jawaban Bang Tere loh ya... bukan aku. Kalau ada yang mau protes, sama Bang Tere aja, jangan ke aku. Hehehe. *Dan tetiba aku teringat tulisan tentang 'Dedek-dedek Gemes'* Hahaha
2. Pastikan naskah tulisan kamu cocok dengan naskah/ tulisan-tulisannya Bang Tere. So, bagi kamu yang buat novel tentang remaja, keluarga, anak-anak, romance, atau genre apapun nggak masalah, asal cocok. *Tahu cocok atau nggak dari mana?* Ya baca buku-bukunya Bang Tere dong, kira-kira se-aliran nggak. Hehehe. Kalau kamu nulis tentang remaja, kisah cintanya yang suka sama K-Pop dan sejenisnya, hmm... aku saranin jangan coba-coba minta sama Bang Tere testimoninya, karena nggak bakalan dapet. Nggak se-aliran soalnya. Jadi yang sabar ya qaqa. Hahahaha.
3. Kalau untuk poin satu dan dua sudah terpenuhi, maka tinggal ikut langkah yang terakhir. Kirim naskah kamu (naskah utuh ya... bukan sinopsis) ke email darwisdarwis@yahoo.com dan tunggu balasan 1-2 minggu (waktu fleksible) tergantung kesibukan, bisa lebih cepat atau lebih lama, jadi jangan maksa ya. Hahaha.

Nah, itu dia tadi cara buat kamu yang pengen dapetin endorse dari Bang Tere. Semoga makin semangat nulis dan selesaikan naskahnya ya... *Ngomong ama kaca*

Oh ya, setelah Bang Tere ngasih cara dapetin endorse dari beliau, beliau bilang, "Apakah endorse membuat buku laris? Apakah cover membuat buku kamu disukai?" Jawabannya tidak. Ingat ya... TIDAK. Cover mungkin membuat bukumu terlihat menarik, tapi tidak membuat bukumu disukai. Endorse mungkin membuat bukumu dilirik orang (karena ada semacam kepercayaan gitu), tapi tetap tidak bisa membuat bukumu disukai dan dicintai, karena yang membuat buku itu disukai dan laris adalah isi buku itu sendiri. Kalau isi bukunya bagus, maka tanpa endorse-pun, orang-orang akan dengan senang hati merekomendasikan buku tersebut ke teman-temannya. So, intinya... tingkatkan kualitas tulisanmu! *Ini nasehat bikin aku ketabok*meringis liat tulisan sendiri*hiks*

Untungnya habis aku nanya itu, nggak ada yang iseng nanyain, "Emang kamu udah punya naskah novel, Ci?" Kalau sempet kemaren ada yang nanya itu, aku langsung melipir ke pojokan--ambil kue. Hahaha. #abaikan.  

Selain soal cara dapetin endorse dari Bang Tere, sebenarnya ada lagi sih pembahasan seputar tulis menulis kemaren, tapi itu kebanyakan udah pada bisa didapet dengan berselancar bareng uncle google kok. Jadi, nggak aku jabarin lagi di sini. Takut kepanjangan juga. Hahaha.  

Oh ya, setelah sesi tanya jawab rupanya ada pembagian door prize buat yang nanya. *Horrrai* Asik banget, udah boleh nanya dapat hadiah pula. Ini dia penampakkan door prize-nya. 

Lumayan buat nambah koleksi dan referensi. Hehehe.

Buku resep masakan sunda

Daaaan... seperti biasa, yang namanya ketemu penulis, nggak afdhol kalo nggak ada sesi foto-foto dan book signing. Tapi, untuk sesi foto-foto hanya bisa curi-curi, karena Bang Tere nggak suka difoto-foto. :D 

Jadi ini penampakkan pas Bang Tere nandatangi buku si penulis blog ini. 

Darwis Tere Liye

Dan ini penampakkan buku yang udah ditanda tangani Bang Tere. Makasi Bang Tere udah nambahin satu kata--yang aku suka--di samping namaku. Padahal yang lain cuma dapet tanda tangan aja. Hehehe. *Ya iyalah, aku minta* Hahaha. Eh, tapi kata-kata "semangat" pilihan Bang Tere loh, kebetulan aja sama dengan kata-kata yang aku suka. Bahkan kata "semanngat" jadi salah satu password akun aku. *Ooops*

Bukunya Cici yang udah ditanda tangani

"Bukan melupakan yang menjadi masalahnya. Tapi menerima. Barang siapa bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi, jika dia tidak bisa menerima, maka dia tidak akan pernah bisa melupakan." (Tere Liye- Hujan)