Cari Mati (?)

Aaaaakkkk...

Ini serius aku daftar program beginian? Oh My Allah... Cici, pliz bangun, Ci! Bangun! *tepok-tepok pipi sendiri*

Hari ini, H-3 menuju program challenge One Day One Post (ODOP) dimulai. Belum mulai aja rasanya udah keringat dingin gini. Oh My Allah... Pliz help me. *dia yang daftar, dia yang syok*

Jadi pemirsah, ceritanya aku lagi ikutan--mungkin lebih tepat mau ikutan, karena program belum mulai--One Day One Post, yaitu program nulis satu hari satu tulisan. Program ini konon yang ngadain namanya Bang Syaiha. Buat kamu yang mau tahu siapa itu Bang Syaiha, coba aja klik blog-nya di sini. Aku juga baru kenal Bang Syaiha beberapa waktu yang lalu sih, kenal karena juga waktu itu ada postingan yang bersiliweran di facebook, soal kepenulisan. Karena kepo, ya udah deh... klak klik sana sini, ampe akhirnya follow blog-nya Bang Syaiha. Teruuusss... Singkat cerita karena merasa kebakar and ketabok sama postingan-postingan Bang Syaiha soal kepenulisan, pas Bang Syaiha bilang ada ODOP Batch 2, langsung deh aku kepikiran untuk daftar. Sempet ragu sih... karena takut nggak bisa. Etapi, kalau nggak dicoba, dari mana kita tahu bisa apa nggak, ya nggak?

Next, aku langsung ikutan step pendaftaran dan hubungi nomor yang tertera untuk mendaftar, nomornya Mba Maya. Dan saat itu, serius deh... masih deg-deg-an. Takut mundur sebelum bertanding. Hahaha.

Nggak lama setelah japri Mba Maya, pesan pun berbalas. Lalu aku di-invite di grup ODOP Batch 2. Daaaaan... Oh My Allah... Grupnya ruaaammeeee bingiiiiit. Ini HP yang emang dasarnya udah banyak grup, langsung tambah syok--lebih tepatnya si empu nya HP yang syok duluan. Itu notif bejubel tiap menit, eh salah, tiap detik malah. Ditambah lagi, itu mereka yang pada curcol kayaknya udah akrab gitu lagi, plus dari tulisan yang aku intip di blog mereka, udah pada keren-keren, dan bahkan udah ada yang punya buku. *Ou Em Ji... Minder abiiiizzzzz* Sempat terlintas, apa aku left aja? Oh enggak, bukan Cici namanya kalau tiba-tiba left hanya karena minder. NO. Aku mencoba meyakinkan diri. Cooling down. *tarik napas*

Baru saja aku berhasil menenangkan dan meyakinkan diri sendiri, bahwa pilihanku untuk ikutan challenge ini adalah bukan "Cari mati" apalagi "Bunuh Diri", nah pagi ini sang mentor (red: Bang Syaiha) posting sebuah tulisan di grup Whatsapp, yang membuatku kembali--entah kembali ciut, atau kembali bersemangat. Berikut postingannya:

Selamat pagi teman2.. 

1. Sebentar lagi posting pertama One Day One Post dilakukan. Maka siapkan fisik dan mental. (Udah kayak mau perang aja..) 

2. Gerakan ini terlihat simpel, tapi percayalah. Ini tidak semudah yang temen2 bayangkan. 

3. Sepuluh kalimat saja setiap hari seharusnya gampang. Tapi jika ada rasa malas dan menunda2, maka saya tidak yakin teman2 bisa melaluinya.. 

4. Maka buang rasa malas dan jaga komitmen agar setiap tantangan bisa terlaksana. 

5. Gerakan ini bertujuan membiasakan diri menulis setiap hari. Maka mari lupakan kualitasnya dulu. Karena biasanya ia mengikuti jika kita sudah latihan setiap hari. 

6. Gerakan ini, terutama grup ini diadakan agar kita terkoneksi dan saling menyemangati. 

7. Semangat itu menular. Semoga saja kalau yang lain semangat, kita akan ikut demikian. 

8. Kalau di luar sana, ketika masih sendiri dan berniat bisa menulis setiap hari, saya bisa pastikan jarang sekali terpenuhi.

9. Lebih sering nanti2. Akhirnya tulisan nggak jadi2. Padahal menulis harus dilatih setiap hari agar semakin enak dinikmati.

10. Maka sekali lagi, mari sama2 semangat ya temen2. Saling mengingatkan dan jangan sungkan menasihati. 

Selamat Pagi

See! Membacanya, nyaris membuatku kehilangan napas. *Cici... Are you sure to finish this?* Kali ini rasanya aku bener-bener cari mati.

*Ayo Ci, ngaca! Ikutan One Week One Paper (OWOP) aja kamu kadang ngutang. Ini mau belagu ikutan ODOP? Pliiiz. Ngaca!*

Bisikan-bisikan "setan" terngiang-ngiang di telingaku. Aku mulai merasa panas dingin, ditambah lagi teringat aturan dari Bang Syaiha kemarin, "Bagi yang dalam 5 hari berturut-turut tidak memposting tulisan. Maka harap sadar diri."

Oh My Allah... Lihat, betapa Bang Syaiha memang ingin kami disiplin. Dan bahasanya "Harap sadar diri" yang halus tapi berhasil bikin "nyes". *Menatap pilu di depan kaca*

Ah. Tapi bodo amat. Just try it! Pokoknya aku harus bisa. #NyemangatinDiriSendiri

Bukannya selama ini udah latihan di OWOP? Dan--walau kadang ngutang--sesekali juga ada postingan berlebih tiap pekannya? So, nggak ada salahnya dong, sekarang ikutan ke tingkat tantangannya yang lebih? Bukankah permainan akan semakin seru, kalau levelnya terus naik? Dan kamu akan semakin semangat dan bisa jadi master bila berhasil melewati semua rintangan dan menuntaskan levelnya? Bener, kan?

Oke, fix. Kali ini aku nggak ragu lagi. Bismillah... Aku siap melewati tantangan ini.

Ayo Semangaaat Ciciiiiii!!!

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
― Pramoedya Ananta Toer

*Semoga bisa sampai finish*